SIWAK  

“Siwak merupakan kebersihan bagi mulut dan keridhoan bagi Allah.” (HR. Sunan-i Nasai)

Menggunakan Siwak ketika berwudhu dan selain waktu berwudhu adalah Sunnah. Rasulullah Saw bersabda, “Ada 4 Sunnah yang dilakukan Para Nabi : (1) Memiliki rasa malu (2) Menggunakan wangi-wangian (3) Menggunakan siwak (4) Menikah (Sunan Tirmizi).

Menggunakan siwak dari semua jenis kayu yang berserat itu diperbolehkan asalkan tidak membahayakan, yang paling bagus itu menggunakan kayu yang bernama erak, lalu setelah itu menggunakan kayu zaitun.

Rasulullah Saw bersabda, ‘’Alangkah bagusnya bersiwak menggunakan pohon zaitun, itu satu pohon yang diberkahi, siwaknya saya dan para Nabi”. (Tabrani)

Siwak  tidak bisa dibuat dari pohon tebu dan pohon buah delima, karena ada kemungkinan bahaya dari pohon yang tidak diketahui jenisnya juga tidak bisa dibuat menjadi siwak. Siwak yang bagus adalah yang panjangnya sejengkal dan tebalnya sebesar jari kelingking. Siwak juga sebaiknya digunakan sebelum berwudhu ketika  berkumur.

Cara memegang siwak
Gunakanlah tangan kanan, letakkan siwak diatas jari kelingking dan dibagian bawah jari manis, jari tengah dan telunjuk serta bagian depannya mengenai ibu jari. Memegang siwak dengan telapak tangan itu bisa menyebabkan wasir.

Cara menggunakan siwak
Ambillah siwak dengan tangan kanan, bersihkan gigi bagian atas sebelah kanan lalu bagian kiri dilanjutkan dengan gigi bagian bawah sebeleh kanan kemudian sebelah kiri dengan cara didorong melintang (atas-bawah).

Apabila pada waktu berwudhu tapi kita tidak menemukan siwak maka  kita bisa menggunakan kain yang bersih dan keras, kalau itu juga tidak ada supaya mendapatkan pahala bersiwak kita bisa menggunakan ibu jari tangan dan telunjuk untuk mengosok-gosokannya ke gigi.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.