“Barang siapa yang berlaku dermawan kepada putra putrinya di hari Asyura, maka Allah Swt akan memberikan kelapangan rezeki padanya selama setahun penuh.”
Asyura adalah hari kesepuluh bulan Muharram dan pada hari ini juga Allah Swt akan melipatgandakan pahala orang-orang yang beribadah kepada-Nya.
Rasulullah Saw bersabda, “Barang siapa yang berlaku dermawan kepada putra putrinya di hari Asyura, maka Allah Swt akan memberikan kelapangan rezeki padanya selama setahun penuh.”
Imam Sufyan Ats-Sauri Ra. yang merupakan salah satu ulama besar dari Tabiin berkata , “Kami telah menerapkan hadist ini selama lima puluh tahun, dan kami tidak melihat sesuatu kecuali kelapangan rezeki.”
Pada waktu Rasulullah Saw hijrah ke Madinah beliau melihat orang–orang Yahudi berpuasa Asyura dan kemudian beliau bertanya, “Puasa apakah ini ?”
Mereka menjawab, “Hari ini adalah hari mulia. Lantaran hari ini Allah Swt membebaskan Bani Israil dari Firaun. Nabi Musa As berpuasa pada hari ini (untuk bersyukur kepada Allah Swt). Kami juga berpuasa.”
Rasulullah Saw bersabda, “Kami lebih pantas daripada kalian untuk menghidupkan sunah Nabi Musa As.” Pada hari itu Beliau berpuasa dan menyuruh para sahabatnya untuk berpuasa juga. Dengan ini puasa Asyura hukumnya menjadi wajib. Akan tetapi, setelah diwajibkannya puasa Ramadhan maka puasa Asyura menjadi mustahab hukumnya.
Ketika Rasulullah Saw memerintahkan para sahabatnya untuk berpuasa Asyura mereka berkata, “ Wahai Rasulallah, orang-orang Yahudi dan Nasrani menghormati hari itu.”
Rasulullah Saw bersabda, “Kalau begitu tahun depan (Insya Allah) kita akan berpuasa bersama dengan hari kesembilannya.” Akan tetapi ketika bulan Muharam telah tiba Rasulullah Saw telah wafat.