Bekal Kehidupan

Glodak,
Alhamdulillah, jam terbang semakin tinggi aku yakin ini semua juga berkat bantuan doanya, Pagiii yang masih buta saya mengantarkan abi (pengajar di pesantren) berangkat ke masjid untuk mengisi kultum, dengan sadar diri ini teringat masa laluku yang tidak bisa kulupakan, mengantarkan Romo Yai kemanapun pergi, baik pengajian, jumatan, tahlilan, dan berbagai undungan aku selalu menemani beliau. Yey, dan sekarang dijogja kembali seperti dulu seolah pengabdian diri pada guru yang ku muliakan mengantarkan pengajian dan juga menyediakan apa yang di inginkan, seperti halnya sekarang saya sudah biasa menyediakan teh khas turky yang proses masaknya agak lumayan unik. he he he ini semua adalah sebagian bekal dari kehidupanku mendatang, esok kalau punya istri Cieeeeeeeee! akupun InsyaAllah sudah terbiasa untuk melayani dengan senang hati, dengan ketulusan yang bisa mendamaikan kebersamaan. suami harus bisa masak man! ckck belajar untuk selalu bisa ikhlas dalam segala hal, semoga semuanya mendapatkan manfaat lan berkah 🙂 Allah aku merindu rindu.
Oh iya lupa tadi senang dan lucu sekali masak mulai dari adzan, pujian, qomat, imam sholat isya, terawih, dan kultum semuanya saya hendel. Hummmm Santri harus selalu siap dalam ketidak siapan. dengan percaya diri dan berani alhamdulillah jamaah merasa senang dan lumayan saya dapat apresiasi. hehe *curhat 😛

Jogja, 10 Juli 2014

Leave a Reply

Your email address will not be published.