PROSEDUR MEMBERIKAN SALAM PERTAMA KEPADA NABI KITA MUHAMMAD SAW 

Para tamu Rasulullah SAW, yang terhormat….
Sekarang kita berkumpul untuk melakukan salam pertama kita kepada Rasulullah SAW.
Pertama-tama, saya mengucapkan selamat datang di kota Madina Munawwarah  yang penuh berkah,  

Tujuan kita berada di tempat yang diberkahi ini tiada lain tiada bukan adalah untuk mengunjungi Nabi kita Muhammad Mustafa SAW. kekasih Allah SWT, sayyidnya para nabi dan Rasul, nabi yang tanpanya tidak akan diciptakan alam semesta ini. 

لو لاك ما خلقت الأفلاك 

Niat kita semua, beberapa saat yang lalu sebelum kita datang ke sini, hati kita terbakar dengan cinta dan mahabbah kepada Rasulullah SAW. Angan-angan dan do’a kita yang terselip beserta air mata kita, terlebih ketika melihat saudara kita yang beruntung bisa berziarah kepada baginda Rasulullah SAW. selalu terbesit dalam hati kita, “Semoga Allah memberi kami juga kesempatan untuk pergi ke tempat-tempat yang diberkati dan mengunjungi Rasulullah SAW, meskipun hanya sekali saja. 

Kita semua sangat menginginkannya, dan Allah SWT pun memperlakukan kita dengan rahmat-Nya dan menjawab doa-doa kita, kita datang sebagai tamu undangannya baginda Rasulullah SAW. sayyidnya alam semesta, dan kita semua  pun di sini memenuhi undangan ini serta datang mengunjungi baginda sallallahu ‘alaihi wa sallam, di negeri-negeri yang diberkahi ini. 

Semoga Allah menerima Ziarah kita, ibadah kita serta semoga kita diperkenankan dan diterima sebagai Ummat baginda Rasulullah SAW. Semoga Allah memberi kita kesempatan untuk mengambil keberkahan dan hikmah serta pelajaran daripada Rasulullah SAW dan Madinah yang diberkati ini secara maksimal. 

Ya, saat ini kita keluar dari hotel bersama-sama untuk memberikan salam kepada baginda Nabi kita Rasulullah (sallallahu alaihi wa sallam) di sebrang kubah hijau di halaman Masjid Nabawi, dan kita bergerak dengan penuh semangat menghadap baginda Rasulullah SAW sallallahu ‘alaihi wa sallam, sambil membaca shalawat. 

Kita harus menunjukkan rasa hormat dan ta’dzim kepada Rasûlullah (sall-Allâhu ‘alaihi wa sallam) saat ini, persis sama seakan-akan ketika beliau masih hidup ditengah kita saat ini, karena Rasûlullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits: 

من زار قبري بعد مماتي فكأنما زارني في حيات 

“Barangsiapa mengunjungiku setelah kematianku, maka seolah-olah dia mengunjungiku dalam hidupku.” 

Para jam’ah sekalian yang terhormat; Ketika kita sampai di hadapan Rasulullah SAW; Bapak-bapak ambil posisi di depan sedangkan ibu-ibu di belakang, kita akan menyampaikan salam pertama kita bersama-sama, dengan penuh ta’dzim, hormat dan kerendahan hati, percaya bahwa Rasulullah SAW menyambut kita dan mengucapkan selamat datang kepada kita serta mendengar kata-kata kita, bahwa beliau secara pribadi akan menerima dan membalas salam kita, bahwa beliau akan menyambut do’a kita dengan mengamini do’a kita, menerima kita sebagai ummatnya dan memberi syafaat untuk kita kelak di akhirat. 

Saat kita sampai, kita akan mengambil tempat di seberang Kubah Hijau, tanpa mengangkat tangan, kita akan memberikan salam kita sambil membaca 1 Fatihah dan 11 surah Al Ikhlas sebagai hadiah untuk baginda. 

Kemudian dilanjutkan dengan memberikan salam kepada Hz Abu Bakar dan Hz Umar r.a. sambil membaca 1 Fatihah 11 Ihlas sebagai hadiah kepada mereka. 

Kemudian, kita akan menyerong sedikit ke arah Cennet’ü-l Baki’, menyapa ahli kubur  Baki’ dan melafalkan 1 Fatihah 11 Ikhlas sebagai hadiah bagi mereka. 

Setelah itu kita akan kembali menghadap ke Kubbah Hijau dan kita akan memberikan salam singkat atas nama ummat Nabi Muhammad yang telah menitipkan salam bersama kita untuk disampaikan kepada baginda kita Rasûlullah sallallahu ‘alaihi wa sallam. 

السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

الصَّلوةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا رَسُولَ اللهِ

الصَّلوةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا حَبِيبَ اللَّهِ

الصَّلوةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا خَلِيلَ اللَّهِ

الصَّلوةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا نبي الله

الصَّلوةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا صَفِيَّ اللَّهِ

الصَّلوةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا خَيْرَ خَلْقِ اللَّهِ

اَلصَّلوةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا نُورَ عَرْشِ اللهِ

الصَّلوةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا أَمِينَ وَحْيِ اللَّهِ

الصَّلوةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا مَنِ اخْتَارَهُ اللَّهِ

الصَّلوةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا مَنْ اَرْسَلَهُ اللَّهِ

اَلصَّلوةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا مَنْ زَيَّنَهُ اللَّهِ

اَلصَّلوةُ وَالسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا مَنْ شَرَّفَهُ اللَّهِ

اَلصَّلوةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا مَنْ كَرَّمَهُ اللهِ

الصَّلوةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا مَنْ عَظَمَهُ اللهِ

اَلصَّلوةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا مَنْ عَلَّمَهُ اللهِ

الصَّلوةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا سَيِّدَ المُرْسَلِينَ

الصَّلوةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا اِمَامَ المُتَّقِينَ

الصَّلوةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا خَاتَمَ النَّبِيِّينَ

اَلصَّلوةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا شَفِيعَ الْمُذْنِبِينَ

اَلصَّلوةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

الصَّلوةُ وَالسَّلامُ عَلَيْكَ يَا رَسُولَ رَبِّ الْعَالَمِينَ

صَلَوَاتُ اللهِ وَمَلَئِكَتِهِ وَانْبَيَائِهِ وَرُسُلِهِ وَحَمَلَةِ عَرْشِهِ وَجَميع خَلْقِهِ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ

Silakan, mari kita bacakan 1 kali Surat Al-Fatihah dan 11 kali Surat Al-Ikhlas sebagai hadiah untuk arwah Rasulullah ﷺ 

MARI KITA SAMPAIKAN  salam kepada Sayyidina Abu Bakar Radhiyallahu ‘anhu:

السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا أَبَا بَكْرِ الصِّدِيقَ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ

اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا خَلِيفَةَ رَسُولِ اللَّهِ

السَّلامُ عَلَيْكَ يَا صَاحِبَ رَسُولِ اللهِ

اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا يَارَ غَارِ رَسُولِ اللهِ

MARI KITA SAMPAIKAN salam kepada Sayyidina Umar Radhiyallahu ‘anhu:

اَلسَّلامُ عَلَيْكَ يَا عُمَرُ الفَارُوقُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا مَنْ أَظْهَرَ اللَّهُ بِهِ الدِّينَ

 السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا خَلِيفَةَ رَسُولِ اللهِ

السَّلامُ عَلَيْكَ يَا صَاحِبَ رَسُولِ اللهِ

السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا مَنْ أَعَزَّ اللَّهُ بِهِ الدِّينَ

Silakan, mari kita bacakan 1 kali Surat Al-Fatihah dan 11 kali Surat Al-Ikhlas sebagai hadiah untuk arwah Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar Radhiyallahu ‘anhuma.

“Bapak/Ibu yang terhormat, mari kita sedikit bergeser ke kanan. Kita akan menyampaikan salam kepada ahli Surga CENNET’Ü-L BAKΠ

اَلسَّلامُ عَلَيْكُمْ يَا دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لاحِقُونَ

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ البقيع

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ يَا أَصْحَابَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ بَيْتِ مُحَمَّد صَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ 

السَّلَامُ عَلَيْكُنَّ يَا أَزْوَاجَ النَّبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

 السَّلَامُ عَلَيْكُنَّ يَا أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِينَ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِأَهْلِ الْبَقِيعِ الْغَرْقَدِ

 اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلَهُمْ أَجْمَعِينَ

Silakan, mari kita bacakan 1 kali Surat Al-Fatihah dan 11 kali Surat Al-Ikhlas sebagai hadiah untuk arwah ahli Surga Cennet’ü-l Bakı’

Terakhir, mari kita kembali menghadap ke Kubbah Hijau dan kita akan memberikan salam singkat atas nama ummat Nabi Muhammad yang telah menitipkan salam bersama kita untuk disampaikan kepada baginda kita Rasûlullah sallallahu ‘alaihi wa sallam 

السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

الصَّلوةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا رَسُولَ اللهِ

الصَّلوةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ يَا حَبِيبَ اللَّهِ

الصَّلوةُ وَالسَّلَامُ  عليك يا سيد الاولين والاخرين 

Mari kita akan berdoa bersama atas ziyarah dan salam yang kita lakukan tanpa mengangkat tangan.

Posted in Konten | Leave a comment

 FAEDAH HARI SELASA

Telah menyebutkan Al Habib Alawi bin Ahmad Al Haddad, sesungguhnya datuknya Al Habib Hasan telah berkata: “Sungguh aku telah menghafal hadits dari kitab Musnad Al Firdaus, sedang umurku sekitar 5 tahun:”

Barangsiapa yang mengucapkan 3x pada hari Selasa:

  اللهم ياكافي البلاء  اكفنا البلاء  قبل نزوله من السماء

يا الله (٧x)

Alloohumma yaa kaafiyal balaa’, ikfinal balaa’, qabla nuzuulihi minas samaa’..
Yaa Allaah (7x)

Orang yang mengucapkan itu, maka tidak akan turun atasnya bala’ sampai masa selasa yang kedua, “dijaga dari Selasa sampai Selasa”.

Kitab At Tadzkiirul  Musthofa:  15

Posted in Ngaji | Leave a comment