SABAR ATAS BENCANA ADALAH IBADAH

Allah Swt berfirman, “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan.”
(QS. Al-Insyirah : 6)

Rasulullah Saw bersabda, “Menunggu dengan harapan akan terselamatkan dari bencana adalah ibadah.” (Faidhul Qadir)

Barang siapa yang ridha atas rezekinya yang sedikit, maka Allah Swt juga akan ridha atas amalnya yang sedikit.” (Faidhul Qadir). “Mintalah dari keutamaan dan kebaikan Allah Swt, Sesungguhnya Allah Swt menyukai orang-orang yang meminta dari keutamaan-Nya.”

“Ibadah yang paling utama adalah menunggu terbebasnya dari bencana (masalah yang dihadapi).” “Ketahuilah! Sesungguhnya pertolongan Allah Swt bersama orang-orang yang sabar, Sesungguhnya bersama setiap bencana, pasti ada sebuah pertolongan.”

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. “Barang siapa yang banyak beristighfar, Allah Swt akan memberikan ketenangan pada setiap musibah yang menimpanya, memberikan jalan keluar dari setiap kesulitannya dan memberikan padanya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Abu Daud)

Kalimat La haula wa la quwwata illa billah adalah obat untuk 99 masalah. Dan masalah yang paling kecil adalah kesedihan. (M. Zawaid) 

“Maukah aku ajarkan sebuah doa yang apabila salah seorang dari kalian terkena bencana atau memiliki masalah, maka Allah Swt akan menyelamatkan kalian?” Para sahabat berkata, “Baiklah ya Rasulullah.”

Doa tersebut adalah doa Nabi Yunus As yang berbunyi Laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minazzhaalimiin. (HR. Tirmidzi) Doa ini terdapat di dalam surat Al Anbiya ayat 87 yang artinya: “Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim.”

Ketika Sayyidina Abu Ubaydah Ra dikepung musuh, Sayyidina Umar Ra menulis sesuatu kepadanya, “Sesungguhnya Allah Swt akan memberikan pertolongan ketika seseorang tertimpa bencana yang besar. Ketahuilah bahwa satu kesulitan tidak bisa mengalahkan dua kemudahan.”

Posted in Ngaji | Leave a comment

BERDUSTA TERMASUK DOSA BESAR

“Rasulullah Saw Bersabda, “Berdusta adalah sebab sedikitnya rizki dan sebab sulitnya mencari mata pencaharian.” (HR. Kanzul Ummal)

Berdusta adalah salah satu dosa yang paling buruk. Rasulullah Saw Bersabda, “Sesungguhnya berdusta adalah satu pintu dari salah satu pintu nifaq” “Bisa saja di dalam diri seorang mukmin itu terdapat semua akhlak yang buruk, tetapi tidak akan ditemukan dusta dan khianat pada dirinya.”

“Sesungguhnya kebenaran akan membawa kepada kebaikan. Dan kebaikan pun akan mengantarkan kita ke surga. Jika seseorang selalu berkata jujur, maka orang tersebut disisi Allah Swt ditulis sebagai orang shiddiq (benar). Dan kebohongan akan membawa kepada kemaksiatan. Dan kemaksiatan pun akan mengantarkan kita ke neraka. Jika seseorang selalu berkata dusta, maka orang tersebut di sisi Allah Swt ditulis sebagai Kaadzib (Pendusta).”

Ciri-ciri orang munafik itu ada tiga, apabila berkata dia dusta, Apabila  berjanji, dia ingkari, Dan apabila dipercaya dia berkhianat.

“Tiga sesuatu yang apabila terdapat dalam diri kalian, maka dengan izin Allah Swt selama di dunia tidak akan ada suatu bahaya apapun yang akan menimpa kalian: Menjadi orang yang selalu berkata benar atau jujur, menjalani amanah dengan benar, dan makan makanan yang halal.”

Sayyidatina Aisyah R.anha berkata, “suatu hari Rasulullah Saw Bersabda kepada orang yahudi, “Janganlah sekali-kali engkau berbohong tentang Allah Swt dan kitabnya (Al-Qur’an), karena barang siapa yang berbohong mengenai Allah, kitabnya, dan Rasul-Rasulnya, maka bersiap-siaplah neraka yang akan menjadi tempat terakhirnya.”

Dan orang yahudi itu pun berkata, “Wahai Abu Qasim (ayah qasim yaitu Rasulullah Saw), aku bersumpah bahwa sesungguhnya engkau berkata benar. Sesungguhnya kami telah melihat di dalam kitab taurat yang berbunyi “sesungguhnya berdusta adalah pintu semua keburukan dan kunci dari dosa-dosa.”

Ubaidullah al-Mahzumi berkata: “Khalifah Abdul Malik bin Marwan memerintahkan kepadaku bahwa ajarkanlah sifat kejujuran kepada anak-anakku sebagaimana kau mengajarkan Al-Qur’anul karim kepada mereka.

Berdusta adalah salah satu najis (kotoran) ma’nawi. Ketika seseorang berkata dusta, maka malaikat-malaikat Hafazhah (yang menjaga dirinya) akan menjauhi dirinya sejarak satu mil dikarenakan bau kotoran yang keluar dari mulut dustanya. Oleh karena itu di sunnahkan berwudhu untuk orang yang telah berkata dusta.

Posted in Cerita | Leave a comment